Tittle :
Duty Of The Princess
Main Cast :
- · Park Chanyeol
- · Jung Eun Ji
Other Cast :
- · Krystal Jung
- · Oh Sehun
- · Jessica Jung
- · Shim Changmin
- · Park Jungsoo a.k.a Leeteuk
- · Kim Taeyeon
- · Jung Yunho
- · Kwon BoA
- Im Yoona a.k.a Asisten Im
- · Kris Wu
- · Bang Minah
- · Other APink’s member
- · Other EXO-K’s member
- · And another cast that will appear in the story
Genre : Romance
Rating : PG-13
Length : Chapter
Author : Fajria Maulidina a.k.a Song Hana
Note :
-This is originally mine , it is only a FICTION , my IMAGINATION ! Please do not copast it ! okay?! Enjoy reading...
-Mianhae..maaf banget kalo FFnya gak seru , ngebosenin , or jelek..maklum kurang berbakat dalam bidang mengarang
-Disini mungkin ceritanya mirip-mirip sama cerita “Princess Diary 2” karena emang terinspirasi dari situ .-.Tapi maksudnya bukan memplagiati. Most of the scene is mine… oh iya latarnya juga model-model kerajaan ala eropa begitu ya.
WARNING !!! Banyak Typo-nya dan rada gaje…Membaca Fanfiction ini dapat menyebabkan mata merah , hidung tersumbat , sakit perut , dan gangguan jiwa…kalo beneran terjadi segera pergi ke MCK (?) terima kasih =.=a
-----------------------------------------------------------------------------------
“When the princess must do her duty…”
**********
Author
POV’s
Malam itu keluarga
Jung sedang melakukan makan malam bersama. Raja, ratu, dan kedua putrinya makan
dengan tenang di ruang makan itu. Hanya ada suara sendok yang tidak sengaja
membentur piring. Ini sudah menjadi kebiasaan di dalam keluarga kerajaan ini.
Mereka akan berbincang setelah semuanya sudah selesai makan. Karena berbicara
saat makan dianggap kurang baik.
Kini semua
anggota keluarga sudah selesai dengan makanannya masing-masing. Sang raja mulai
membuka topik pembicaraan. Nampaknya ada sesuatu yang sangat penting akan
dikatakan olehnya.
“ Eunji…” Panggil
sang raja pada putri keduanya ini.
“ Ne appa?” Sahut sang putri.
“ Hmmm… appa ingin berbicara.” Ucap sang raja
yang bernama Jung Yunho itu.
“ Bicaralah..”
Eunji mempersilahkan.
“ Kau tau bukan
eomma dan appa sudah semakin tua? Jadi… Korea Selatan membutuhkan pemimpin
baru.”
“ Maksud appa? Bicaralah dengan jelas.” Ucap Eunji.
Yunho mengela
napas dalam lalu menghembuskannya, “ Appa
dan eomma akan segera turun jabatan
dan harus digantikan. Oleh karena itu, kami ingin kau menjadi pengganti kami.
Tetapi tentu saja persyaratan untuk memimpin negara ini kau harus sudah menikah.
Maka… kami ingin kau segera menikah.”
Eunji yang saat
itu sedang meminum susu dinginnya seketika langsung tersedak, “ Uhukk… uhukk…”
“ Ya, eonnni… gwenchanayo?” Sang putri
ketiga yang bernama Soojung atau biasa dipanggil Krystal ini langsung menepuk punggung
leher eonninya pelan.
“ M-MWO?! ME-MENIKAH? Tetapi aku dan Kris
belum siap menikah. Tidak, aku tidak mau! Lagi pula aku masih ingin meneruskan
karir ku sebagai seorang penyanyi.” Eunji langsung menepis permintaan orang
tuanya itu.
“ Kris? Siapa
bilang kau akan menikah dengan Kris? Dari awal appa dan eomma tak pernah
menyetujui hubunganmu dengan namja
itu. Kau… akan kami jodohkan dan tidak ada tapi-tapian. Soal karirmu, kau masih
bisa melajutkannya nanti.” Ujar Yunho tegas.
“ Hey, apa-apaan
ini?! Perjodohan? Appa eomma, aku tau kita memang berasal dari keluarga kerajaan. Tetapi apa
perjodohan itu masih berlaku di abad ke 21 ini? Itu kuno! Biarkan aku memilih
sendiri namja yang kucintai. Memang
apa sulitnya hanya menyetujui hubunganku dengan Kris? Dia baik, dia pintar, dia
juga berasal dari keluarga yang terpandang.” Bantah Eunji.
“ Tetapi kau
tidak bisa menikahi warga negara lain. Jika kau menikahinya maka kau pasti akan
ikut dengannya menjadi warga negara Cina. Tentu saja kau akan menjadi
masyarakat biasa lagi bukan keluarga kerajaan. Kalau sudah begitu tandanya kau
tidak bisa menjadi penerus eomma dan appa. Jadi kau harus menikahi warga
negara Korea Selatan.” Akhirnya ratu yang bernama asli Kwon BoA ini buka mulut.
“ Lalu bagaimana
dengan Jessie eonni? Bukankah dia
menikah dengan warga negara lain? Kenapa tidak dia saja yang disuruh menjadi
pengganti eomma dan appa?” Titah Eunji.
“ Jessica memang
menikah dengan Changmin. Tetapi Changmin juga berasal dari keluarga kerajaan
walaupun kerajaan dari Korea Utara. Dan itu pengecualian, dengan menikahnya
putri Korea Selatan dengan Putra mahkota Korea Utara, itu akan mempererat
hubungan kedua negara. Dan apa kau lupa? Jessica sekarang sudah resmi menjadi
ratu Korea Utara. Bagaimana mungkin dia menjadi penerus kami.” Jelas Yunho.
“ Kenapa tidak
Krystal?” Tanya Eunji, Krystal yang mendengarnya hanya mematung.
“ Adikmu itu
masih terlalu muda untuk memimpin. Ayolah umur 22 tahun sudah cukup bagus untuk
menikah.” Bujuk sang eomma.
“ Tidak, aku
tidak mau. Selamat malam.” Eunji langsung pergi meninggalkan ruang makan dengan
perasaan kesal.
“ Ya~! Eonni,
tunggu…” Krystal mau mengejar eonninya itu tetapi BoA menahannya, “ Biarkan
kakakmu itu berfikir dan menenangkan dirinya.”
“ Hmmm… arasseo.”
~***~
Eunji berjalan dengan tempo cepat menuju kamarnya.
Suara langkah kakinya terdengar beradu dengan lantai marmer di lorong istana karena
saat itu ia sedang memakai high heels.
Kedua pelayan pribadi Eunji terus mengikutinya dan berusaha menyamakan langkah
kakinya, tetapi sayang langkah kaki Eunji terlalu cepat. Padahal kedua
pelayannya itu mau memberinya sapu tangan karena melihat Eunji yang menangis.
“ Minggir!” Suruh Eunji
pada pelayan lain yang sedang berjalan dari arah berlawanan, tentu saja dengan
cepat pelayan-pelayan itu langsung memberinya jalan.
Begitu sampai di depan
pintu kamarnya, Eunji langsung membukanya lalu masuk dan menutup pintunya
dengan kasar. Kedua pelayan pribadinya tersentak kaget saat tepat di depan
pintu kamar Eunji. Tak lama Eunji membukan pintunya lagi lalu mengambil kedua
sapu tangan yang sudah dibawakan oleh pelayan pribadinya.
“ Terima kasih…
kalian bisa pergi.” Ucap Eunji sambil tetap tersenyum walau bergelinang air
mata dan langsung menutup pintunya kembali.
“ Tuan putri…
mimpi indah.” Ucap salah satu pelayan dengan dengan nada yang cukup keras.
“ Iyaaa…” Balas
Eunji dari dalam kamar
Akhirnya kedua
pelayan itu pun pergi.
Eunji yang di
dalam kamar duduk di depan meja riasnya dengan menunduk. Tak lama dia
menegakkan kepalanya dan bercermin. Dia melihat pantulan wajahnya yang kusut
dan matanya yang sembab dari cermin. Tiba-tiba Eunji kembali menundukkan
kepalanya dan menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya lalu kembali
terisak.
“ Kenapa hidupku
selalu diatur. Tak bisa kah aku memilih sendiri tujuan hidupku? KENAPA?!!!!”
Semua alat make up dan barang-barang
yang ada di atas meja riasnya, ia tebas semua sehingga terjatuh dan
menghasilkan suara ribut.
Lalu Eunji
kembali membenamkan wajahnya di meja rias dan terus terisak sambil memikirkan
keputusannya. Antara Kris dan negaranya. Apa yang harus dia pilih? Keduanya
sama-sama berarti penting bagi Eunji.
tok… tok… tok…
“ Siapa?” Tanya Eunji
parau
“ Ini aku
Krystal, boleh aku masuk?”
Eunji langsung
beranjak menuju pintu kamarnya dan membukanya. Ditariknya Krystal masuk dan ia
kembali mengunci pintu kamarnya. Langsung Eunji memeluk Krystal adik
satu-satunya.
“ Eonni… aku sudah berbicara dengan eomma
dan appa, jika kau memang tak mau aku rela menggantikanmu. Lagi pula hubunganku
dan Sehun sudah mendapat respon baik.” Ucap Krystal tersenyum.
“ Mwo?” Eunji langsung melepaskan
pelukannya dan menyeka air matanya.
“ Ka-kau yakin.”
Tanya Eunji terbata.
Krystal
tersenyum, “ Tentu saja, ya mungkin aku masih terlalu muda. Tetapi aku bisa
banyak belajar.”
“ Cih.. kau tak
bisa mengambil keputusan semudah itu.” Tutur Eunji.
Eunji
melangkah menuju balkon kamarnya. Malam itu sepertinya sedang berawan
bintang-bintang tak ada yang menampakkan dirinya bahkan bulan pun bersembunyi
dibalik awan. Angin kota Seoul berhembus kencang menerpa Eunji yang sedang
bersender dipagar balkon itu sambil melipat kedua tangannya yang ia taruh
diatas pagar.
Krystal pun ikut
melangkah menyusul eonninya, “ Jadi bagaimana?”
Eunji menghela
napas, “ Bukankah nenek buyut kita juga menikah karena perjodohan? Tetapi dia bisa bahagia dan memimpin dengan baik sampai akhir hayatnya, maka... aku akan melakukan hal yang sama sepertinya.”
“ Kau yakin?”
Tanya Krystal memastikan
“ Jika ini
terbaik, aku yakin.” Eunji melemparkan senyum pada adiknya dan dibalas dengan
senyuman juga.
Drrttt… Drrttt… Drrttt
“ Eonni handphonemu bergetar.”
“ Ah benarkah?”
Eunji merogoh saku roknya dan melihat layar iPhonenya bertuliskan ‘Kris is Calling’.
“ Kris menelfon, bagaimana ini?” Seketika
Eunji panik.
“ Ikuti kata
hatimu eonni.”
Setelah menarik
napas dalam dan tenang Eunji pun mengangkatnya, “ Yeobseo…”
“ Hey Eunji, bisa kah besok kita berangkat
bersama ke kampus? Aku akan menjemputmu pukul 7 pagi.”
“ Ta-tapi a-aku
tak bisa.” Kini yeoja ini mulai gugup.
“ Kenapa?”
“ A-aku aku… kupikir hubungan kita sudah cukup
sampai disini. Tolong jangan pernah menghubungi ku lagi!” Langsung dipencetnya
tombol disconnect.
Tangisan Eunji
kembali pecah dia pun jatuh terduduk di lantai balkon yang dingin di musim
digin itu, “ Hiks… hiks… ini sulit”
“ Eonni uljima. Kau sudah mengambil
keputusan yang tepat.” Krystal berusaha menenangkan eonninya.
“ Kuharap
begitu…”
~***~
Disisi lain kota
Seoul, “ Appa! Apa-apaan ini?! Perjodohan? Tidak aku tidak mau. Bisakah kau
tidak mengatur hidupku terus menerus? Kenapa aku harus terlahir di keluarga
seperti ini?!”
“ Park Chanyeol!
Jaga omonganmu!” Bentak sang eomma.
“ Kenapa kalian
tak menjodohkan Chorong noona saja? Bukankah dia terlihat mengenaskan
dengan statusnya yang masih melajang? Jangan suruh aku!” Kini omongan Chanyeol
mulai ngelantur.
Chorong
memelototi adiknya, “ Aku masih waras bodoh! Mana mungkin aku akan dijodohkan dengan
orang yang berjenis kelamin sama denganku. Kalau begitu aku lebih memilih
mengenaskan dengan status lajangku seumur hidup.”
“ Sudah, untukmu
Park Chanyeol tak ada tapi-tapian.” Tutur Jungsoo.
“ Oh, jadi begini. Tak ada
yang berada di pihakku? Baiklah terima kasih, nafsu makanku sudah hilang”
Chanyeol langsung beranjak pergi meninggalkan ruang makan itu.
“ Eomma appa dia
belum siap, jangan dipaksakan. Lagi pula untuk apa harus ada perjodohan begini?
Ini kuno.” Ternyata diantara keluarga ini masih ada yang berada di pihak
Chanyeol.
“ Diam kau Park Chorong,
ini demi kebaikan adikmu.” Ucap Park Jung Soo yang tak lain adalah appa dari Chorong dan Chanyeol.
“ Kebaikan Chanyeol?
Bukan, ini demi kebaikan perusahaan appa.
Aku sudah kenyang permisi.” Chorong pun ikut meninggalkan ruang makan tersebut
“ Lihatlah semua anakmu
itu keras kepala.” Ucap Jung Soo pada istrinya, Taeyeon.
“ Iya seperti dirimu.”
Taeyeon pun ikut pergi dari ruang makan meninggalkan Jung Soo sendiri.
Jung Soo hanya bisa
menghela nafas melihat kelakuan istri dan kedua anaknya.
~***~
“ Hah…” Chanyeol
menghela napasnya. Saat ini terlalu banyak masalah yang terbelit di otaknya. Belum selesai satu datang
yang lain.
Angin kota Seoul yang
dinginnya menusuk bisa ia rasaka dari balkon kamarnya. Angin menerpanya membuat
pikirannya lebih tenang walaupun sangat dingin. Dihirupnya udara itu dalam-dalam
lalu dihembuskan. Dirogoh saku jeansnya
untuk mengambil handphone. Setelah
itu ia mencari kontak seseorang. Saat menemukan kontak bertuliskan ‘Bang Minah’
langsung Chanyeol mengetik pesan untuknya.
Temui
aku besok di dekat sungai Han jam 3 sore. Kita harus bicara…
SEND
Sekitar 5 menit kemudian
Chanyeol mendapat balasan dari seberang sana.
Baiklah
selamat bertemu besok. Oh iya tidur nyenyak dan mimpi indah oppa, love you^^
“ Hfftt… maafkan aku Minah.”
Batin Chanyeol.
~***~
Sekarang pukul menunjukkan
jam setengah tiga sore waktu Seoul. Seorang yeoja dengan rambut cokelat sedang duduk di
sebuah bangku dekat Sungai Han. Di
tangannya sudah terdapat sebuah kotak berwarna merah yang berisi coklat
buatannya. Ia ingin memberikannya kepada orang yang spesial pada hari yang
spesial ini, ya hari Valentine.
Yeoja ini terus menunggu
walaupun udara cukup dingin. Tak lama orang yang ia tunggu-tunggu pun datang.
Disambutnya namja chingunya itu
dengar senyuman manis.
“ Hey oppa!!!” Panggil yeoja
itu.
“ Hai Minah, apa kabar?
Sudah lama?” Jawab namja chingunya yang tak lain adalah seorang Park Chanyeol.
“ Hmmm… ya begitulah.
Kabarku baik, oppa sendiri
bagaimana?” Tanya Minah.
Chanyeol ikut duduk di
bangku taman, “Baik juga, maaf membuatmu lama menunggu.”
“ Tak apa. Oh iya, apa
yang ingin kau bicarakan?” Tanya Minah to
the point.
“ Emmm… begini, aku-a-aku mau
mengatakan jika… sebentar lagi aku akan terikat dalam sebuah perjanjian suci
antara aku dan tuhan. Ma-maka dari itu, ki-kita-“Belum selesai Chanyeol
berbicara Minah memotongnya, “ Apa maksudmu?”
“ Hmmm intinya aku akan
segera menikah, dan maaf kupikir mulai saat ini kita hanya bisa menjadi teman
baik. Tapi sumpah hanya kau yang kucintai Minah. Aku melakukan ini karena
paksaan sungguh.” Chanyeol langsung memeluk Minah erat.
“ Ja-jadi begitu?” Air
mata Minah mulai mengalir.
“ Maaf, ini semua karena appaku. Ku harap kau mengerti.” Chanyeol
melepaskan pelukannya dan menatap Minah lekat.
“ Jangan menangis.” Chanyeol menghapus air mata Minah.
“ Aku tak mau menangis,
hanya saja mataku ini sepertinya sedang kebanyakan stok air mata haha… apa
mungkin aku kelilipan.” Minah berusaha tertawa dengan lelucuanya sendiri.
“ Berhenti melakukan hal
itu, aku merasa semakin bersalah padamu.” Ucap Chanyeol.
“ Ah iya, aku lupa… ini…”
Minah menyodorkan kotak yang berisi coklat itu.
“ Apa ini?” Tanya Chanyeol.
“ Bukalah, semoga suka.”
Jawab Minah.
Chanyeol pun membukanya, “
Coklat? Tunggu hari ini hari apa?”
“ 14 Februari, selamat
hari Valentine. Terima kasih hadiah darimu, putus disaat hari spesial ini
sangat menyedihkan. Disaat pasangan lain berbagi kasih sayang hari ini, kau
malah… ah sudahlah lupakan.” Minah tersenyum tetapi air matanya tetap mengalir.
“ Mi-Minah…” Chanyeol
bungkam.
“ Sudahlah, urusanmu dan
aku sudah selesai bukan? Aku pulang dulu.” Minah berdiri dan mulai beranjak
pergi tetapi Chanyeol langsung berdiri dan memeluknya dari belakang, “ Jangan
pergi kumohon.”
“ Ahh… oppa lepaskan, aku baru ingat bahwa eommaku sedang sibuk dengan toko rotinya.
Aku harus membantunya.” Minah berusaha melepaskan pelukan Chanyeol dan berhasil
pergi dengan bergelinang air mata.
“ Maaf…”
~***~
Cklekkk…
Chanyeol memasuki kamarnya
dengan lesu sambil memegang kotak yang berisi coklat dari yeoja chingunya, ahh tidak-tidak maksudnya ‘mantan’ yeoja chingunya. Dia kemudian duduk di
tepi kasurnya dan menatap lekat kotak itu.
“ YA~! CHANYEOOOLLL~” Seseorang tiba-tiba masuk tanpa izin ke
kamarnya dan langsung menghempaskan diri di kasur Chanyeol, dia tau benar itu
pasti noonanya.
“ Noona sudah berapa kali aku mengatakan jika kau mau memasuki kamar
orang ketuk dulu pintunya.” Titah Chanyeol.
“ Iya maaf aku lupa hehe…
hei apa itu? Coba kulihat.” Chorong langsung merebut kotak merah itu dan
membukanya, “ Wow coklat, aku mau boleh ya ya ya.”
“ Yasudah ambil satu.”
Jawab Chanyeol
“ Yeay makasih adikku
yang manis dan cantik ini.” Puji Chorong namun lebih tepatnya sindiran bagi
Chanyeol.
“ Jangan pernah panggil
aku cantik aku ini namja!” Protesnya.
“ Oh iya maaf-maaf. Lagian
eomma dan appa tak mau mengabulkan permintaanku untuk memiliki adik perempuan.
Padahal tadinya aku berharap kau terlahir sebagai perempuan.” Cerocos Chorong
sambil memaka coklatnya.
“ Hhfftt dasar…”
“ Hey coklatnya enak, dari
siapa?” Tanya Chorong.
“ Dari Minah.” Seketika
ekspresi Chanyeol berubah.
“ Apa yang terjadi?
Hubunganmu dengan dia tak ada apa-apa kan?” Tanya Chorong memastikan.
“ Tidak, sudah berakhir.”
Jawab Chanyeol.
“ Ja-jadi k-kau… menerima
perjodohan itu?!” Seketika mata Chorong membulat.
“ Mungkin ini jalan yang
terbaik. Disisi lain aku juga merasa tak bisa menjadi namja chingu yang baik
untuknya jadi aku akan membiarkannya mencari yang lebih baik.” Balas Chanyeol tertunduk.
Chorong langsung mendekati
adiknya dan menenangkannya, “ Tenang, appa
orang hebat dia pasti memilih yang terbaik untuk mu.”
“ Iya.“
~***~
Taraaaa~ ini dia ffku yang baru .-. jelek ya? absurd ya? aneh ya? gak jelas ya? Pasti jawabannya iya. Yaudah yang penasaran stay tune aja ya nunggu part 1nya. Bye^^)/