Sabtu, 23 Maret 2013

Fanfiction : Duty Of The Princess (Prolog)


Tittle         : Duty Of The Princess

Main Cast  :
  • · Park Chanyeol
  • ·  Jung Eun Ji

Other Cast :

  • ·        Krystal Jung
  • ·        Oh Sehun
  • ·        Jessica Jung
  • ·        Shim Changmin
  • ·        Park Jungsoo a.k.a Leeteuk
  • ·        Kim Taeyeon
  • ·        Jung Yunho
  • ·        Kwon BoA
  •          Im Yoona a.k.a Asisten Im
  • ·        Kris Wu
  • ·        Bang Minah
  • ·        Other APink’s member
  • ·        Other EXO-K’s member
  • ·        And another cast that will appear in the story


Genre        : Romance

Rating       : PG-13

Length      : Chapter

Author       : Fajria Maulidina a.k.a Song Hana

Note          :

-This is originally mine , it is only a FICTION , my IMAGINATION ! Please do not copast it ! okay?! Enjoy reading...

-Mianhae..maaf banget kalo FFnya gak seru , ngebosenin , or jelek..maklum kurang berbakat dalam bidang mengarang

-Disini mungkin ceritanya mirip-mirip sama cerita “Princess Diary 2” karena emang terinspirasi dari situ .-.Tapi maksudnya bukan memplagiati. Most of the scene is mine… oh iya latarnya juga model-model kerajaan ala eropa begitu ya.

WARNING !!! Banyak Typo-nya dan rada gaje…Membaca Fanfiction ini dapat menyebabkan mata merah , hidung tersumbat , sakit perut , dan gangguan jiwa…kalo beneran terjadi  segera pergi ke MCK (?) terima kasih =.=a

-----------------------------------------------------------------------------------
“When the princess must do her duty…”

**********


Author POV’s
            Malam itu keluarga Jung sedang melakukan makan malam bersama. Raja, ratu, dan kedua putrinya makan dengan tenang di ruang makan itu. Hanya ada suara sendok yang tidak sengaja membentur piring. Ini sudah menjadi kebiasaan di dalam keluarga kerajaan ini. Mereka akan berbincang setelah semuanya sudah selesai makan. Karena berbicara saat makan dianggap kurang baik.

            Kini semua anggota keluarga sudah selesai dengan makanannya masing-masing. Sang raja mulai membuka topik pembicaraan. Nampaknya ada sesuatu yang sangat penting akan dikatakan olehnya.

            “ Eunji…” Panggil sang raja pada putri keduanya ini.

            “ Ne appa?” Sahut sang putri.

            “ Hmmm… appa ingin berbicara.” Ucap sang raja yang bernama Jung Yunho itu.

            “ Bicaralah..” Eunji mempersilahkan.

            “ Kau tau bukan eomma dan appa sudah semakin tua? Jadi… Korea Selatan membutuhkan pemimpin baru.”

            “ Maksud appa? Bicaralah dengan jelas.” Ucap Eunji.

            Yunho mengela napas dalam lalu menghembuskannya, “ Appa dan eomma akan segera turun jabatan dan harus digantikan. Oleh karena itu, kami ingin kau menjadi pengganti kami. Tetapi tentu saja persyaratan untuk memimpin negara ini kau harus sudah menikah. Maka… kami ingin kau segera menikah.”

            Eunji yang saat itu sedang meminum susu dinginnya seketika langsung tersedak, “ Uhukk… uhukk…”

            “ Ya, eonnni… gwenchanayo?” Sang putri ketiga yang bernama Soojung atau biasa dipanggil Krystal ini langsung menepuk punggung leher eonninya pelan.

            “ M-MWO?! ME-MENIKAH? Tetapi aku dan Kris belum siap menikah. Tidak, aku tidak mau! Lagi pula aku masih ingin meneruskan karir ku sebagai seorang penyanyi.” Eunji langsung menepis permintaan orang tuanya itu.

            “ Kris? Siapa bilang kau akan menikah dengan Kris? Dari awal appa dan eomma tak pernah menyetujui hubunganmu dengan namja itu. Kau… akan kami jodohkan dan tidak ada tapi-tapian. Soal karirmu, kau masih bisa melajutkannya nanti.” Ujar Yunho tegas.

            “ Hey, apa-apaan ini?! Perjodohan? Appa eomma, aku tau kita memang berasal dari keluarga kerajaan. Tetapi apa perjodohan itu masih berlaku di abad ke 21 ini? Itu kuno! Biarkan aku memilih sendiri namja yang kucintai. Memang apa sulitnya hanya menyetujui hubunganku dengan Kris? Dia baik, dia pintar, dia juga berasal dari keluarga yang terpandang.” Bantah Eunji.

            “ Tetapi kau tidak bisa menikahi warga negara lain. Jika kau menikahinya maka kau pasti akan ikut dengannya menjadi warga negara Cina. Tentu saja kau akan menjadi masyarakat biasa lagi bukan keluarga kerajaan. Kalau sudah begitu tandanya kau tidak bisa menjadi penerus eomma dan appa. Jadi kau harus menikahi warga negara Korea Selatan.” Akhirnya ratu yang bernama asli Kwon BoA ini buka mulut.

            “ Lalu bagaimana dengan Jessie eonni? Bukankah dia menikah dengan warga negara lain? Kenapa tidak dia saja yang disuruh menjadi pengganti eomma dan appa?” Titah Eunji.

            “ Jessica memang menikah dengan Changmin. Tetapi Changmin juga berasal dari keluarga kerajaan walaupun kerajaan dari Korea Utara. Dan itu pengecualian, dengan menikahnya putri Korea Selatan dengan Putra mahkota Korea Utara, itu akan mempererat hubungan kedua negara. Dan apa kau lupa? Jessica sekarang sudah resmi menjadi ratu Korea Utara. Bagaimana mungkin dia menjadi penerus kami.” Jelas Yunho.

            “ Kenapa tidak Krystal?” Tanya Eunji, Krystal yang mendengarnya hanya mematung.

            “ Adikmu itu masih terlalu muda untuk memimpin. Ayolah umur 22 tahun sudah cukup bagus untuk menikah.” Bujuk sang eomma.

            “ Tidak, aku tidak mau. Selamat malam.” Eunji langsung pergi meninggalkan ruang makan dengan perasaan kesal.

            “ Ya~! Eonni, tunggu…” Krystal mau mengejar eonninya itu tetapi BoA menahannya, “ Biarkan kakakmu itu berfikir dan menenangkan dirinya.”

            “ Hmmm… arasseo.”
~***~

Eunji  berjalan dengan tempo cepat menuju kamarnya. Suara langkah kakinya terdengar beradu dengan lantai marmer di lorong istana karena saat itu ia sedang memakai high heels. Kedua pelayan pribadi Eunji terus mengikutinya dan berusaha menyamakan langkah kakinya, tetapi sayang langkah kaki Eunji terlalu cepat. Padahal kedua pelayannya itu mau memberinya sapu tangan karena melihat Eunji yang menangis.

“ Minggir!” Suruh Eunji pada pelayan lain yang sedang berjalan dari arah berlawanan, tentu saja dengan cepat pelayan-pelayan itu langsung memberinya jalan.

Begitu sampai di depan pintu kamarnya, Eunji langsung membukanya lalu masuk dan menutup pintunya dengan kasar. Kedua pelayan pribadinya tersentak kaget saat tepat di depan pintu kamar Eunji. Tak lama Eunji membukan pintunya lagi lalu mengambil kedua sapu tangan yang sudah dibawakan oleh pelayan pribadinya.

            “ Terima kasih… kalian bisa pergi.” Ucap Eunji sambil tetap tersenyum walau bergelinang air mata dan langsung menutup pintunya kembali.

            “ Tuan putri… mimpi indah.” Ucap salah satu pelayan dengan dengan nada yang cukup keras.

            “ Iyaaa…” Balas Eunji dari dalam kamar

            Akhirnya kedua pelayan itu pun pergi.

            Eunji yang di dalam kamar duduk di depan meja riasnya dengan menunduk. Tak lama dia menegakkan kepalanya dan bercermin. Dia melihat pantulan wajahnya yang kusut dan matanya yang sembab dari cermin. Tiba-tiba Eunji kembali menundukkan kepalanya dan menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya lalu kembali terisak.

            “ Kenapa hidupku selalu diatur. Tak bisa kah aku memilih sendiri tujuan hidupku? KENAPA?!!!!” Semua alat make up dan barang-barang yang ada di atas meja riasnya, ia tebas semua sehingga terjatuh dan menghasilkan suara ribut.

            Lalu Eunji kembali membenamkan wajahnya di meja rias dan terus terisak sambil memikirkan keputusannya. Antara Kris dan negaranya. Apa yang harus dia pilih? Keduanya sama-sama berarti penting bagi Eunji.

            tok… tok… tok…

            “ Siapa?” Tanya Eunji parau

            “ Ini aku Krystal, boleh aku masuk?”

            Eunji langsung beranjak menuju pintu kamarnya dan membukanya. Ditariknya Krystal masuk dan ia kembali mengunci pintu kamarnya. Langsung Eunji memeluk Krystal adik satu-satunya.

            “ Eonni… aku sudah berbicara dengan eomma dan appa, jika kau memang tak mau aku rela menggantikanmu. Lagi pula hubunganku dan Sehun sudah mendapat respon baik.” Ucap Krystal tersenyum.

            “ Mwo?” Eunji langsung melepaskan pelukannya dan menyeka air matanya.

            “ Ka-kau yakin.” Tanya Eunji terbata.

            Krystal tersenyum, “ Tentu saja, ya mungkin aku masih terlalu muda. Tetapi aku bisa banyak belajar.”

            “ Cih.. kau tak bisa mengambil keputusan semudah itu.” Tutur Eunji.

            Eunji melangkah menuju balkon kamarnya. Malam itu sepertinya sedang berawan bintang-bintang tak ada yang menampakkan dirinya bahkan bulan pun bersembunyi dibalik awan. Angin kota Seoul berhembus kencang menerpa Eunji yang sedang bersender dipagar balkon itu sambil melipat kedua tangannya yang ia taruh diatas pagar.

            Krystal pun ikut melangkah menyusul eonninya, “ Jadi bagaimana?”

            Eunji menghela napas, “ Bukankah nenek buyut kita juga menikah karena perjodohan? Tetapi dia bisa bahagia dan memimpin dengan baik sampai akhir hayatnya, maka... aku akan melakukan hal yang sama sepertinya.”

            “ Kau yakin?” Tanya Krystal memastikan

            “ Jika ini terbaik, aku yakin.” Eunji melemparkan senyum pada adiknya dan dibalas dengan senyuman juga.

            Drrttt… Drrttt… Drrttt

            “ Eonni handphonemu bergetar.”

            “ Ah benarkah?” Eunji merogoh saku roknya dan melihat layar iPhonenya bertuliskan ‘Kris is Calling’.

            “ Kris menelfon, bagaimana ini?” Seketika Eunji panik.

            “ Ikuti kata hatimu eonni.”

            Setelah menarik napas dalam dan tenang Eunji pun mengangkatnya, “ Yeobseo…

            “ Hey Eunji, bisa kah besok kita berangkat bersama ke kampus? Aku akan menjemputmu pukul 7 pagi.”

            “ Ta-tapi a-aku tak bisa.” Kini yeoja ini mulai gugup.

            “ Kenapa?”

            “ A-aku aku… kupikir hubungan kita sudah cukup sampai disini. Tolong jangan pernah menghubungi ku lagi!” Langsung dipencetnya tombol disconnect.

            Tangisan Eunji kembali pecah dia pun jatuh terduduk di lantai balkon yang dingin di musim digin itu, “ Hiks… hiks… ini sulit”

            “ Eonni uljima. Kau sudah mengambil keputusan yang tepat.” Krystal berusaha menenangkan eonninya.

            “ Kuharap begitu…”
~***~

            Disisi lain kota Seoul, “ Appa! Apa-apaan ini?! Perjodohan? Tidak aku tidak mau. Bisakah kau tidak mengatur hidupku terus menerus? Kenapa aku harus terlahir di keluarga seperti ini?!”

            “ Park Chanyeol! Jaga omonganmu!” Bentak sang eomma.

            “ Kenapa kalian tak menjodohkan Chorong noona saja? Bukankah dia terlihat mengenaskan dengan statusnya yang masih melajang? Jangan suruh aku!” Kini omongan Chanyeol mulai ngelantur.

            Chorong memelototi adiknya, “ Aku masih waras bodoh! Mana mungkin aku akan dijodohkan dengan orang yang berjenis kelamin sama denganku. Kalau begitu aku lebih memilih mengenaskan dengan status lajangku seumur hidup.”

         “ Sudah, untukmu Park Chanyeol tak ada tapi-tapian.” Tutur Jungsoo.

         “ Oh, jadi begini. Tak ada yang berada di pihakku? Baiklah terima kasih, nafsu makanku sudah hilang” Chanyeol langsung beranjak pergi meninggalkan ruang makan itu.

          “ Eomma appa dia belum siap, jangan dipaksakan. Lagi pula untuk apa harus ada perjodohan begini? Ini kuno.” Ternyata diantara keluarga ini masih ada yang berada di pihak Chanyeol.

          “ Diam kau Park Chorong, ini demi kebaikan adikmu.” Ucap Park Jung Soo yang tak lain adalah appa dari Chorong dan Chanyeol.

          “ Kebaikan Chanyeol? Bukan, ini demi kebaikan perusahaan appa. Aku sudah kenyang permisi.” Chorong pun ikut meninggalkan ruang makan tersebut

          “ Lihatlah semua anakmu itu keras kepala.” Ucap Jung Soo pada istrinya, Taeyeon.

          “ Iya seperti dirimu.” Taeyeon pun ikut pergi dari ruang makan meninggalkan Jung Soo sendiri.

          Jung Soo hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan istri dan kedua anaknya.

~***~

            “ Hah…” Chanyeol menghela napasnya. Saat ini terlalu banyak masalah yang terbelit di otaknya. Belum selesai satu datang yang lain.

            Angin kota Seoul yang dinginnya menusuk bisa ia rasaka dari balkon kamarnya. Angin menerpanya membuat pikirannya lebih tenang walaupun sangat dingin. Dihirupnya udara itu dalam-dalam lalu dihembuskan. Dirogoh saku jeansnya untuk mengambil handphone. Setelah itu ia mencari kontak seseorang. Saat menemukan kontak bertuliskan ‘Bang Minah’ langsung Chanyeol mengetik pesan untuknya.

            Temui aku besok di dekat sungai Han jam 3 sore. Kita harus bicara…

            SEND

            Sekitar 5 menit kemudian Chanyeol mendapat balasan dari seberang sana.

            Baiklah selamat bertemu besok. Oh iya tidur nyenyak dan mimpi indah oppa, love you^^

            “ Hfftt… maafkan aku Minah.” Batin Chanyeol.


~***~

            Sekarang pukul menunjukkan jam setengah tiga sore waktu Seoul. Seorang yeoja dengan rambut cokelat sedang duduk di sebuah bangku dekat Sungai Han. Di tangannya sudah terdapat sebuah kotak berwarna merah yang berisi coklat buatannya. Ia ingin memberikannya kepada orang yang spesial pada hari yang spesial ini, ya hari Valentine.

            Yeoja ini terus menunggu walaupun udara cukup dingin. Tak lama orang yang ia tunggu-tunggu pun datang. Disambutnya namja chingunya itu dengar senyuman manis.

             “ Hey oppa!!!” Panggil yeoja itu.

             “ Hai Minah, apa kabar? Sudah lama?” Jawab namja chingunya yang tak lain adalah seorang Park Chanyeol.

             “ Hmmm… ya begitulah. Kabarku baik, oppa sendiri bagaimana?” Tanya Minah.

             Chanyeol ikut duduk di bangku taman, “Baik juga, maaf membuatmu lama menunggu.”

             “ Tak apa. Oh iya, apa yang ingin kau bicarakan?” Tanya Minah to the point.

             “ Emmm… begini, aku-a-aku mau mengatakan jika… sebentar lagi aku akan terikat dalam sebuah perjanjian suci antara aku dan tuhan. Ma-maka dari itu, ki-kita-“Belum selesai Chanyeol berbicara Minah memotongnya, “ Apa maksudmu?”

             “ Hmmm intinya aku akan segera menikah, dan maaf kupikir mulai saat ini kita hanya bisa menjadi teman baik. Tapi sumpah hanya kau yang kucintai Minah. Aku melakukan ini karena paksaan sungguh.” Chanyeol langsung memeluk Minah erat.

             “ Ja-jadi begitu?” Air mata Minah mulai mengalir.

             “ Maaf, ini semua karena appaku. Ku harap kau mengerti.” Chanyeol melepaskan pelukannya dan menatap Minah lekat.

             “ Jangan menangis.” Chanyeol menghapus air mata Minah.

             “ Aku tak mau menangis, hanya saja mataku ini sepertinya sedang kebanyakan stok air mata haha… apa mungkin aku kelilipan.” Minah berusaha tertawa dengan lelucuanya sendiri.

            “ Berhenti melakukan hal itu, aku merasa semakin bersalah padamu.” Ucap Chanyeol.

            “ Ah iya, aku lupa… ini…” Minah menyodorkan kotak yang berisi coklat itu.

            “ Apa ini?” Tanya Chanyeol.

            “ Bukalah, semoga suka.” Jawab Minah.

            Chanyeol pun membukanya, “ Coklat? Tunggu hari ini hari apa?”

            “ 14 Februari, selamat hari Valentine. Terima kasih hadiah darimu, putus disaat hari spesial ini sangat menyedihkan. Disaat pasangan lain berbagi kasih sayang hari ini, kau malah… ah sudahlah lupakan.” Minah tersenyum tetapi air matanya tetap mengalir.

             “ Mi-Minah…” Chanyeol bungkam.

             “ Sudahlah, urusanmu dan aku sudah selesai bukan? Aku pulang dulu.” Minah berdiri dan mulai beranjak pergi tetapi Chanyeol langsung berdiri dan memeluknya dari belakang, “ Jangan pergi kumohon.”

             “ Ahh… oppa lepaskan, aku baru ingat bahwa eommaku sedang sibuk dengan toko rotinya. Aku harus membantunya.” Minah berusaha melepaskan pelukan Chanyeol dan berhasil pergi dengan bergelinang air mata.

             “ Maaf…”

~***~

             Cklekkk…

             Chanyeol memasuki kamarnya dengan lesu sambil memegang kotak yang berisi coklat dari yeoja chingunya, ahh tidak-tidak maksudnya ‘mantan’ yeoja chingunya. Dia kemudian duduk di tepi kasurnya dan menatap lekat kotak itu.

              “ YA~! CHANYEOOOLLL~” Seseorang tiba-tiba masuk tanpa izin ke kamarnya dan langsung menghempaskan diri di kasur Chanyeol, dia tau benar itu pasti noonanya.

              “ Noona sudah berapa kali aku mengatakan jika kau mau memasuki kamar orang ketuk dulu pintunya.” Titah Chanyeol.

              “ Iya maaf aku lupa hehe… hei apa itu? Coba kulihat.” Chorong langsung merebut kotak merah itu dan membukanya, “ Wow coklat, aku mau boleh ya ya ya.”

              “ Yasudah ambil satu.” Jawab Chanyeol

              “ Yeay makasih adikku yang manis dan cantik ini.” Puji Chorong namun lebih tepatnya sindiran bagi Chanyeol.

              “ Jangan pernah panggil aku cantik aku ini namja!” Protesnya.

              “ Oh iya maaf-maaf. Lagian eomma dan appa tak mau mengabulkan permintaanku untuk memiliki adik perempuan. Padahal tadinya aku berharap kau terlahir sebagai perempuan.” Cerocos Chorong sambil memaka coklatnya.

               “ Hhfftt dasar…”

               “ Hey coklatnya enak, dari siapa?” Tanya Chorong.

               “ Dari Minah.” Seketika ekspresi Chanyeol berubah.

               “ Apa yang terjadi? Hubunganmu dengan dia tak ada apa-apa kan?” Tanya Chorong memastikan.

               “ Tidak, sudah berakhir.” Jawab Chanyeol.

               “ Ja-jadi k-kau… menerima perjodohan itu?!” Seketika mata Chorong membulat.

               “ Mungkin ini jalan yang terbaik. Disisi lain aku juga merasa tak bisa menjadi namja chingu yang baik untuknya jadi aku akan membiarkannya mencari yang lebih baik.” Balas Chanyeol tertunduk.

               Chorong langsung mendekati adiknya dan menenangkannya, “ Tenang, appa orang hebat dia pasti memilih yang terbaik untuk mu.”

              “ Iya.“

~***~

Taraaaa~ ini dia ffku yang baru .-. jelek ya? absurd ya? aneh ya? gak jelas ya? Pasti jawabannya iya. Yaudah yang penasaran stay tune aja ya nunggu part 1nya. Bye^^)/

2 komentar:

  1. kyaaaaa kereeenn ^^ ,, buat ff plis thor,,

    ceritanya menarik banget,,penasaran setengah mati >_< ,,kyaaa nii keknya bakal jadi ff stright favq sepanjang masa XD #PLAK ,, ayo thor buat ff ,, trus publishnya cepetin y,,bner" gg sabaarrrr,,

    BalasHapus
  2. ceritanya bagus kok.... jadi penasaran Sama kelanjutannya.... cepet lanjutin dong ... hehehe ^_^

    BalasHapus